Jumat, 06 Desember 2013

Agenda Sistem Komunikasi Indonesia


1.      Agenda SKI Kita
Ada beberapa hal yang layak dicermati sehubungan dengan semakin diberikannya ruang publik rakyat yang berimbas pada perubahan dalam arus komunikasinya.

1. Sistem Komunikasi Indonesia harus memfungsikan partisipasi rakyat secara lebih besar. Sebab sebuah sistem tanpa dukungan rakyat tidak akan berjalan baik. Tak lain karena rakyat juga salah satu elemen penting bagi kesuksesan sistem komunikasi. Sistem komunikan yang tidak memberikan rakyat untuk memfungsikan dirinya dalam sistem komunikasi sama saja sistem komunikasi itu mengalami set back (langkah mundur).

2. SKI sudah memasuki sistem yang lebih terbuka. Dan kenyataan ini menjadi sesuatu yang baik bagi proses SKI, sebab suatu sistem mempunyai ciri terbuka. Menjadikan SKI tertutup sama saja mengingkari realita sosialnya. Sistem komunikasi Indonesia sudah memasuki era penggunaan media massa yang menuntutnya untuk tak tertutup. Internet salah satu realitas yang tak bisa dipungkiri yang mempengaruhi diberlakukannya sistem komunikasi yang terbuka. 

3. Ruang publik rakyat harus tetap dipertahankan dan diberikan dalam kadar yang lebih “kini dan masa datang”. Mengingat komunikasi ibarat aliran darah yang mengalir pesan ke jantung pemrosesan sistem, dan hasil pemrosesan tersebut dialirkan kembali oleh komunikasi yang selanjutnya menjadi feedback.

4. Sistem Komunikasi menjadi alat pemintal yang menghubungkan antar sistem dalam masyarakat. Ini dilatarbelakangi oleh suatu kenyataan bahwa kita hidup dengan komunikasi. Ruang publik yang bebas (the free public sphere) menjadi sebuah “lembaga sosial” bagi berjalannya proses pemintalan tersebut. Sistem komunikasi harus mampu mempersatukan perbedaan multikultur masyarakat Indonesia. Ini artinya, sistem komunikasi harus bisa mendukung integrasi masyarakat Indonesia. Meskipun diakui bahwa perbedaan multikultur itu juga berpeluang munculnya disintegrasi. Tetapi tanpa ada usaha kearah itu sistem komunikasi bisa dikatakan telah gagal menjadi “media” perubahan dan perbedaan.

5. Peran media massa menjadi sangat penting ditengah komunitas masyarakat yang kian besar. Media dalam SKI menjadi unsur penghubung antar berbagai komponen masyarakat. Opini publik yang dibentuk media massa berpengaruh langsung terhadap gerak dan rotasi SKI. Dan juga sejalan dengan diberikannya ruang publik yang bebas kepada masyarakat. Media massa harus diberikan ruang bebas yang cukup agar bisa mengalokasikan kepentingan masyarakat dan pemerintah secara baik. Meskipun hal ini seringkali justru bertolak belakang. Alasannya, pemerintah dan masyarakat bahkan pers punya tuntutan yang berbeda satu sama lain.

Tugas Sunda Kelapa dan Foto Formal / Informal

 bapak pendayung sampan
 aktifitas memindahkan barang dari truk ke kapal
 Hyper focal focus
 Selective Focus
 Siluet
 Panning
 Motion Blur
 In formal photo
in Formal photo

Fotografi Jurnalistik

Fotografi Jurnalistik adalah foto yang memiliki nilai berita atau menjadi berita itu sendiri, melengkapi suatu berita dan dimuat dalam suatu media. Foto jurnalistik harus didukung oleh caption yang berisi penjelasan dari foto. Beberapa makna fotografi jusnalistik dari berbagai sumber:
1.Menurut Wilson Hick redaktur senior majalah ’Life’ (1937-1950) dalam buku World and Pictures, foto jurnalistik adalah media komunikasi verbal dan visual yang hadir bersamaan.
2.Menurut Henri Cartier-Bresson, pendiri agen foto terkemuka di dunia dengan teorinya Decisive Moment, foto jurnalistik adalah berkisah dengan sebuah gambar, melaporkannya dengan sebuah kamera, merekamnya dalam waktu, yang seluruhnya berlangsung seketika saat suatu citra tersembut mengungkap sebuah cerita.
3.Menurut Oscar Motulohm, fotografer professional, foto jurnalistik adalah suatu medium sajian informasi untuk menyampaikan beragam bukti visual atas berbagai peristiwa kepada masyarakat seluas-luasnnya secara cepat.
4.Menurut Zainuddin Nasution, tokoh foto jurnalistik asal Surabaya, foto jurnalistik adalah jenis foto yang digolongkan foto yang tujuan pemotretan karena keinginan bercerita kepada orang lain. Jadi foto-foto jenis ini berkepentingan dalam menyampaikan pesan kepada orang lain dengan maksud agar orang lain melakukan sesuatu tindakan psikologis.
5.Dalam buku serial Photojournalistic yang diterbitkan oleh Time Life diungkapkan bahwa,  foto-foto yang dihasilkan oleh para wartawan foto seperti yang ada di media massa adalah pers foto foto berita yang penekanannya pada perekaman fakta otentik. Misalnya foto yang menggambarkan kebakaran, kecelakaan, pengusuran dll. Foto-foto itu, ingin menceritakan sesuatu yang akan membuat orang memberikan feed back dan bertindak.

Foto jurnalistik memiliki pesan yang jelas dari sebuah peristiwa, tetapi dibuat dengan kemampuan teknologi secara otentik.